Pelayanan Melahirkan Raja (Pemimpin)

Share This Article

Saat Anda merasa kecil (bukan apa-apa) dibandingkan yang lain, berarti Anda sedang memakai standar keberhasilan orang lain. Tanpa sadar, pengertian kesuksesan yang seperti itu sering masuk ke dalam pikiran kita, karena memang sering dipakai di mana-mana. Di mana tujuan sebenarnya adalah untuk menginspirasi, tetapi bukan tidak mungkin, kadang kita nge-drop sehabis selesai mendengar atau membaca kisah orang-orang sukses tersebut.

Namun, itu bukanlah Kebenaran.

Kebenarannya adalah, bahwa setiap pribadi diciptakan Tuhan dengan satu tujuan khusus, di mana tidak ada orang yang lebih tepat melaksanakannya selain Anda.

Anda adalah kekasih Tuhan untuk selamanya.

Sebagaimana setiap anak mendapatkan “kavling” di hati orang tuanya, demikian juga, setiap pribadi sebenarnya memiliki “kavling” di hati Allah. Satu dengan yang lainnya tidak bisa saling menggantikan.

 

# Kisah Daud dan Yonatan.

Daud dan Yonatan sama-sama pemberani dalam peperangan.

Mereka adalah pahlawan-pahlawan yang membawa tentara Israel pada kemenangan besar.

Mereka juga dicintai oleh tentara-tentaranya. Tentara Daud rela mati bagi Daud. Tentara Yonatan membela nyawanya saat akan dihukum mati oleh Saul, ayahnya, yang juga raja Israel saat itu.

Mereka berdua memiliki sumpah kesetiaan dalam persahabatan.

Namun dalam hal karakter, Yonatan jauh lebih baik dari pada Daud. Yonatan selalu mendukung Daud dengan hati yang tulus, mengasihinya seperti mengasihi dirinya sendiri. Tetapi Daud, pada suatu saat bisa memindahkan hak waris Mefiboset, anak Yonatan, yang timpang kakinya kepada pengasuhnya, yakni saat Mefiboset difitnah oleh pengasuhnya. Daud dengan mudahnya melupakan kasih Yonatan dan sumpahnya.

Waktu terus berjalan, Daud menjadi raja atas seluruh Israel selama 33 tahun, sementara Yonatan, putera raja Saul harus tewas dalam suatu peperangan. Seakan semua kebaikan dan ketulusan Yonatan tidak diperhitungkan oleh Tuhan.

Yonatan membela Daud di depan Saul, ayahnya dan meloloskannya dari kejaran Saul, kemudian meneguhkan Daud, bahwa suatu saat tahta kerajaan akan jatuh ke tangan Daud. Bayangkan, padahal Yonatan adalah putera mahkota.

Seakan-akan Yonatan adalah orang baik dan tulus, tetapi takdirnya hanya sampai di situ, sementara Daud yang tricky, emosional, malah dipilih Tuhan menjadi raja yang disertai Tuhan.

 

Kisah di atas menjelaskan, bahwa keberhasilan dalam pandangan umum (masyarakat) seperti: kekayaan yang melimpah, kedudukan tinggi, tidak selalu ada kaitannya dengan kehebatan seseorang maupun karakternya yang terpuji.

Namun demikian, kita juga tidak boleh mengabaikan firman Allah sebagai pegangan menuju kesuksesan secara Ilahi.

Tidak ada salahnya menjadi terkenal dan sukses dalam hal yang duniawi, karena memang Tuhan juga katakan: “Kamu akan menjadi kepala dan bukan ekor, akan terus naik dan tidak turun” dan “Kamu adalah terang dan garam dunia”, menjadi inspirasi, memberikan pengaruh nilai-nilai kebenaran dan menjadi berkat di bumi ini.

Tetapi…ladang Tuhan di bumi ini terlalu luas untuk dipahami dengan otak manusia. Demikian juga dibutuhkan penggarap-penggarap dengan karunia yang spesifik untuk tiap-tiap bagian.

Hiduplah bukan atas label milik orang lain, tapi label yang Anda buat sendiri sesuai dengan purpose (tujuan Anda diciptakan Tuhan).

Mungkin Anda hanya orang tua sederhana yang mengantarkan anak-anak Anda menjadi pemimpin-pemimpin besar. Atau Anda, orang biasa, tidak terlalu dikenal umum, namun Anda membimbing, mendampingi dan meneguhkan orang-orang yang di kemudian hari menjadi pemimpin-pemimpin besar. Jika demikian adanya, pelayanan Anda di bumi mirip dengan Yonatan. Membimbing, mendampingi dan meneguhkan seseorang sampai menjadi pemimpin besar.

Anda tidak perlu sedih karena merasa gagal, atau tidak punya reputasi pribadi yang dapat “diperhitungkan”. Bagian dari kehadiran Anda di dunia adalah melahirkan, membimbing, meneguhkan dan mengantar calon pemimpin ke “tahtanya” masing-masing.

Di dunia nama Anda harum, namun kelak Anda akan mendapatkan mahkota kekal di kerajaan-Nya untuk selamanya. (RH)

 

Share This Article

This post is also available in: English

Facebook Comments

Default Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 × two =