Setiap orang pasti punya sosok orang yang dikagumi. Misalnya menggumi seorang artis ataupun tokoh tertentu. Pada dasarnya sih, mengagumi seorang idola itu dikarenakan fisiknya ataupun kepintaran dari sang tokoh tersebut. Tingkat kesukaan terhadap idola ini mulai dari biasa-biasa saja, sampai sikap fanatik. Sehingga apapun yang ditampilkan oleh idolanya tersebut, seperti cara berpakaian, berbicara, hingga style yang digunakan, pastilah dengan cepat diikuti.
Ini yang terjadi pada penggemar boyband dari Korea, Super Junior atau panggilan sayangnya SuJu, yang belum berapa lama ini menggelar konser. Rela mengantri tiket berjam-jam, dan saking tergila-gilanya dengan para idolanya, mereka rela menginap demi sebuah tiket. Rasa kecewa dan kesedihan terpancar dari para Elf (sebutan fans SuJu) ketika tiket yang disediakan habis.
Ada lagi yang tak kalah hebohnya, seorang fans Lady Gaga bernama Angelina Barnes yang rela membunuh kucingnya. Hal ini dikarenakan ia ingin mengikuti jejak idolanya yang pernah memakai jubah berlumuran darah hewan di salah satu konsernya, maka ia pun membunuh hewan piaraannya demi mendapatkan darahnya, lalu pergi menonton penampilan idolanya.
Menganggumi seorang idola, memang tidak ada salahnya. Apalagi jika perilaku yang positif dari seseorang yang kita idolai tersebut, kita ikuti. Namun yang menjadi pertanyaan, apakah wajar mengagumi manusia secara berlebihan, sehingga menjadikan kita seseorang yang ambisius? Bahkan demi bertemu sang idola, terkadang kita menanggalkan kepentingan dan kewajiban dalam hidup kita.
Sedangkan di dalam alkitab sendiri diungkapkan, “Jangan kamu membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi” (Keluaran 20:4). Yang dimaksud dengan penyembahan berhala di sini, bukan berarti baku hanya patung. Namun pengertiannya jikalau kita terlalu memuja manusia secara berlebihan, tidak ada bedanya dengan menyembah berhala.
Memang tidak ada yang melarang kita untuk menyukai dan mengagumi seorang bintang/artis. Namun apakah kecintaan kita kepada mereka masih di dalam batas normal? Kalau sudah melebihi batas kewajaran, sebaiknya kita memikirkannya ulang: sehebat apakah orang itu, sampai kita harus mengaguminya. Toh ada yang lebih hebat, yang patut kita kagumi. Yaitu Tuhan Yesus.
So, berpikirlah bijak…. Janganlah kita mencintai apapun terlalu berlebihan, karena Tuhan kita, adalah Tuhan yang pencemburu… God bless…
This post is also available in: English
2 comments on “Mengganggumi Boleh, Asal Jangan Berlebihan”
kk mau tny utk pemasangan iklan betting disitus anugrah.net diperbolehkan ga?
klo bole bisa minta daftar harga perbulan utk masing2 posisi banner?
terima kasih
Apa perbedaan cinta, kagum, salut dan bangga? Mengingat sifat2 tsb memiliki kemiripan, terkadang orang masih ada saja yang salah mengartikan. Mohon pencerahannya, terima kasih.