Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? (Yesaya 55: 2a)
Sekarang ini, banyak orang mengatakan uang adalah segala-galanya. Bahkan dengan uang, seseorang bisa menguasai apapun. Membeli kebutuhan pastinya menggunakan uang. Namun yang menjadi pertanyaan apakah saat ini kita sudah mampu mengelola keuangan dengan baik?
Kebutuhan hidup manusia, semakin lama, semakin banyak. Kebutuhan primer tidak hanya sebatas, sembako, pakaian, rumah dan lain-lain. Tapi seiring perkembangan jaman, mobil, handphone, laptop pun menjadi sebuah kebutuhan utama tersebut.
Uang kalau tidak digunakan dengan bijak, maka akan habis tanpa ada hasil. Bahkan kalau sudah mencapai hal tersebut, orang dengan gampangnya berhutang. Sekarang ini, hutang bukanlah hal yang tabu dilakukan.
Bahkan yang lagi tren saat ini, untuk memuaskan kebutuhan tersier tersebut, kartu kredit merupakan jawabannya. Memang tidak salah dengan kartu tersebut, selama pemakaiannya bisa dikontrol. Namun yang ironis, ketika kita tidak bisa menahan godaan dengan barang yang belum tentu penting untuk kita, dan dengan mudahnya menggesek kartu kredit.
Sangat disayangkan memang, jika uang hasil jerih payah kita, tidak bisa dinikmati, lantaran digunakan untuk menutupi utang-utang kita. Seperti yang tergambar pada tokoh novel dan film Confessions Of Shopaholic, Rebecca Bloomwood, yang tidak bisa menghentikan kebiasaannya untuk berbelanja. Pada akhirnya ia terbelit hutang kartu kredit.
Mengatur keuangan, bukanlah suatu ilmu yang harus dipelajari. hal utama yang harus diperhatikan Dalam mengelola keuangan adalah penguasaan diri, yaitu menempatkan seberapa penting barang yang akan kita beli. Berhemat sangat disarankan, namun bukan berarti menjadi kikir. kita harus meminta pengarahan dari roh Allah untuk ikut mengelola keuangan kita.
Jadi, bijaklah dalam mengelola uang….
This post is also available in: English
Facebook Comments
Default Comments