Penolong yang Sepadan

Share This Article

Ayat Bacaan: Kejadian 2:1-25

Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.

Kejadian 2:22

 

Setelah Tuhan menciptakan manusia, maka Tuhan melihat bahwa tidaklah baik jika manusia itu hidup sendiri. Oleh karena itu Tuhan menyediakan seorang penolong yang sepadan. Saat di Taman Eden, Tuhan mengatakan pada Adam bahwa dari tulang rusuknya akan diciptakan seorang penolong baginya. Sepadan artinya wanita diciptakan sejajar dengan pria sebab diambil dari tulang rusuk, bukan dari bagian yang lain. Sebagai penolong artinya seorang wanita akan menolong para suami di dalam hidup berumah tangga, misalnya mengurus anak, bahkan juga menyiapkan keperluan rumah tangga. Saat fungsi dan posisi istri dan suami berjalan dengan baik, maka kehidupan rumah tangga akan dapat berjalan dengan baik dan menjadi bahagia.

Tujuan Tuhan menciptakan pria dan wanita adalah supaya mereka dapat beranak-cucu serta memenuhi bumi. Jadi dari sejak awal Tuhanlah yang merancangkan pernikahan serta kehidupan berumah tangga, dan Tuhan sangat mengasihi keluarga. Firman Tuhan menuliskan bahwa mujizat yang pertama kali Yesus lakukan terjadi di pesta kawin di Kana. Itu bukti bahwaTuhan sangat memperhatikan keluarga. Kita pun harus juga dapat menghormati pernikahan sebab Tuhan sudah merancangkan segala sesuatu dengan indah.

Di dalam menjalani hidup rumah tangga tentunya ada peraturan yang perlu ditaati seperti yang diperintahkan firman bahwa istri haruslah tunduk kepada suaminya sebagai kepala keluarga. Artinya untuk segala sesuatunya sang istri tidak dapat mengambil keputusan sendiri namun harus terlebih dahulu membicarakannya dengan suami. Suami harus mengasihi istrinya dan tunduk kepada Tuhan. Artinya suami harus dapat berfungsi sebagai kepala keluarga yang baik serta menjadi teladan bagi anak-anaknya. Kemudian anak-anak harus dapat menghormati orang tuanya sebab ini adalah perintah Tuhan.

Saat menjalani hidup berumah tangga, kita harus berhati-hati sebab tidak selamanya akan berjalan dengan baik. Masalah selalu muncul, bahkan antara suami dan istri akan terus diperlukan untuk saling menyesuaikan diri antara satu dengan yang lain. Saat masalah muncul maka antara suami istri haruslah dapat saling mengerti dan tidak berfokus pada masalah namun bersama-sama hendaknya mencari solusi dan jalan keluar.

Dalam kehidupan rumah tangga, yang terpenting adalah memiliki kasih, khususnya memiliki kasih Kristus. Saat ada kasih maka segalanya akan menjadi lebih baik. Pada akhirnya Tuhan pasti akan memberkati dan memberikan kemenangan.

 

Mari kita jalankan fungsi dalam keluarga dengan baik,

supaya Tuhan berkenan dan memberkati keluarga kita. Amin.

 

Share This Article

This post is also available in: English

Facebook Comments

Default Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

four × five =