Ayat Bacaan: Keluaran 4:1-31
Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: “Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?”
Maka sahutku: “Ini aku, utuslah aku!”
Yesaya 6:8
Dalam Yohanes 15 : 16 dikatakan bahwa Tuhanlah yang memilih serta memanggil kita dari sekian umat manusia untuk menjadi umat pilihannya. Ketika Tuhan memanggil kita maka Ia memiliki tujuan dan rencana yang khusus bagi kita. Bahkan dalam 1 petrus 2:9 dikatakan bahwa kita adalah imamat yang rajani bangsa yng kudus umat kepunyaan Allah..” Tuhan telah memilih sejak kita berada di dalam kandungan ibu kita, Tuhan telah mengenal akan jalan-jalan hidup kita, sehingga segala sesuatu terbuka di hadapanNya. Namun Firman Tuhan mengatakan bahwa banyak yang di panggil namun sedikit yang dipilih, artinya tidak banyak yang meresponi akan panggilan Tuhan dan hanya sedikit yang menanggapi akan panggilan Tuhan. Sebagian orang merasa minder, takut, atau ,merasa tidak mampu di dalam menjalankan panggilan Tuhan.
Ketika Tuhan memililih kita janganlah kita merasa rendah diri ataupun merasa tidak mampu , ketika kita mau meresponi panggilan Tuhan maka Ia akan memperlengkapi kita serta memberikan kemampuan bagi kita untuk menjalankan panggilanNya. Sebab yang Tuhan cari adalah bukan hanya mereka yang memiliki kemampuan melainkan mereka yang memiliki kesungguhan di dalam menjalankan panggilan Tuhan. Bahkan janganlah kita menjadi terintimidasi dengan tuduhan dari iblis bahwa kita tidak layak dalam menjalani panggilan Tuhan. Ingatlah bahwa sejak kita telah menerima Tuhan sesungguhnya hidup kita telah menjadi layak bagi Tuhan. Dalam Yesaya 6 dikisahkan bahwa saat Yesaya menerima panggilan Tuhan Dia merasa tidak layak di dalam menerima panggilan Tuhan, dan saat itu Tuhan menyucikan Yesaya dan akhirnya Yesaya menjalankan panggilan Tuhan. Hanya oleh darah Kristus kita akan disucikan dan dilayakkan ,jadi kita harus memiliki keberanian .
Di dalam menjalani panggilan Tuhan segala sesuatunya tidak selalu berjalan dengan baik sebab adakalanya kita menghadapi masalah dan tantangan, di saat demikian kita tidak boleh pantang menyerah, kita harus tetap maju sambil tetap berfokus pada Tuhan. Hanya saat berfokus pada Tuhan maka kita akan menjadi kuat dan teguh. Selain itu kita juga perlu untuk menjaga kehidupa kita supaya tetap kudus di hadapan Tuhan, sebab Tuhan yang memilih kita adalah kudus .
Mari setiap kita yang sudah dipilih oleh Tuhan dapat menjalankan panggilanNya dengan kesungguhan, dan boleh mencapai tujuan dengan tetap setia sampai pada akhirnya. Janganlah menyerah, oleh setiap apapun juga. Barangsiapa yang setia sampai akhir maka Tuhan akan mengaruniakan mahkota kehidupan (Wahyu 2:10b). Amin. (J)
This post is also available in: English
3 comments on “Meresponi Panggilan Tuhan”
Saya orang awam dan bukan seorang theolog. Panggilan Tuhan adalah hidup kudus, hidup dalam pertobatan dan belajar mengenalNya. Pelayanan merupakan bagian dari ungkapan syukur/persembahan hidup dan pengutusan setelah kita meresponi panggilanNya dalam arti kata panggilan mendahului pelayanan, pengudusan mendahului pengutusan, ketaatan mendahului pengurapan, pertobatan mendahului kesaksian…mohon dikoreksi jika paham saya kurang tepat
Halo Welly, thanks for sharing. Panggilan disini bukan berarti jadi pendeta ya? Karena apapun yang kita lakukan, termasuk bekerja di marketplace sekalipun merupakan pelayanan kita. Namun alangkah baiknya jika kita bisa melayani juga di Rumah-Nya (Gereja) lewat apapun keahlian kita. Gbu.
Panggilan Tuhan itu seperti apa dan bagaimana? Bagaimana saya tahu bahwa apa yang sedang saya jalankan merupakan panggilan Tuhan?