Menghindari Kepahitan

Share This Article

Ayat bacaan: Kejadian 29:1-35

Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah,

agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang

Ibrani 12:15

 

Tidak selamanya di dalam hidup ini kita mengalami hal yang baik, ada saatnya kita tidak dapat menghindar dari kekecewaan atau sakit hati. Namun setiap kita tidak boleh terus tinggal di dalam kekecewaan. Kita harus dapat melepaskan kekecewaan tersebut, agar tidak tumbuh akar kepahitan. Sebaliknya kita harus bisa menjaga hati agar tetap bersih, sebab di sanalah terdapat sumber kehidupan.

Amsal 4:23 mengatakan bahwa kita harus dapat menjaga hati dengan segala kewaspadaan, sebab dari sana terpancar kehidupan. Menjaga hati sangatlah penting. Tidak ada faedahnya jika kita terus menyimpan kekecewaan. Sebaliknya kita harus memberikan lebih banyak tempat untuk bersukacita. Kita juga harus lebih fokus pada rencana Tuhan yang jauh lebih indah dari segala yang terjadi. Dikatakan juga bahwa hati yang gembira adalah obat, dengan bersukacita kehidupan kita akan menjadi lebih baik.

Kita harus dapat melepaskan kekecewaan ataupun sakit hati supaya kita lebih lagi dapat merasakan kasih Tuhan di dalam hidup kita. Saat kita kecewa, maka kita akan sulit merasakan cinta kasih Tuhan sebab fokus kita hanya pada persoalan. Lepaskanlah segala hal yang tidak berkenan, izinkan kasih Tuhan memenuhi hati kita. Saat hati kita dipenuhi oleh kasih Tuhan, maka kita akan menjadi tenang di dalam segala keadaan.

Berlarut dalam kekecewaan dapat menimbulkan dosa. Kita ingat saat Kain kecewa dengan Habel, yang terjadi adalah Kain membenci Habel, bahkan akhirnya Kain membunuh adiknya itu. Jadi sangat berbahaya apabila kita menyimpan sakit hati dan dendam pada orang lain, sebab dapat menimbulkan perbuatan dosa.

Saat kecewa, janganlah kita menjadi tawar hati. Sebaliknya, datanglah kepada Tuhan. Izinkan Tuhan membalut luka hati kita supaya kita kembali dipulihkanNya. Jangan menjauh dari Tuhan, sebab hanya Tuhan yang mampu membalut segala kekecewaan dan kepahitan, dan mengubah kesedihan menjadi sukacita.

Ketika kita kecewa, pandanglah kepada Tuhan saja. Dia adalah sumber dari kehidupan kita, yang tidak pernah mengecewakan kita. Bila kita memandang hanya kepadaNya, diri kita akan dikuatkan. Berfokuslah hanya kepada Tuhan dan bukan kepada masalah.

Sekalipun ada banyak alasan untuk kecewa, tetaplah lepaskan kekecewaan. Bersama Tuhan, kita adalah orang yang menang. Mulai hari ini, mari kita isi kehidupan kita dengan kasih Tuhan. Biarlah setiap kita selalu dapat menjaga hati kita agar kasih Tuhan boleh semakin dinyatakan.

 

Tetaplah bersukacita di dalam Tuhan.

 

Share This Article

This post is also available in: English

Facebook Comments

Default Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

17 − twelve =