Membuang “Sampah”

Share This Article

Ayat Bacaan: Kejadian 35:1-29

Janganlah kamu menjadi serupa   dengan dunia   ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu,sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak  Allah: apa yang baik, yang berkenan  kepada Allah dan yang sempurna.

Roma 12:2

Saat kita melihat sampah yang berserakan, tentu saja kita akan membersihkannya lalu membuangnya ke tempat pembuangan sampah, sebab penimbunan sampah sangatlah tidak baik terutama bagi kesehatan kita. Begitu juga dalam kehidupan ini, kita harus membuang “sampah” kehidupan yang ada dalam diri kita, supaya hidup kita menjadi berkenan di hadapan Tuhan.  Terkadang tanpa disadari selama ini kita telah menimbun hal-hal yang tidak penting sehingga menjadi “sampah”

Yang pertama saat kita menyimpan rasa kepahitan, Amsal 4:23 mengatakan supaya kita dapat menjaga hati dengan segala kewaspadaan dari sanalah terpancar kehidupan kita.  Jadi janganlah membiarkan perkataan atau sikap orang lain yang tidak berkenan disimpan di dalam hati.  Namun Isilah hati kita dengan  kasih Allah serta pengampunan. Menjaga perasaan memang tidak mudah, oleh karena itu mintalah kasih Tuhan memenuhi hati kita. Kalaupun kita disakiti oleh sesama, serahkan semuanya kepada Tuhan. Tetap belajar untuk bersukacita, Dalam kondisi apapun yang kita alami, jangan sampai menyimpan kepahitan, kita harus belajar untuk tetap rendah hati dan dapat memberikan pengampunan.

Selain itu juga, kita harus dapat membuang dosa  ataupun kebiasaan buruk yang ada dalam kehidupan kita. kebiasaan buruk itu ibarat sampah yang semakin menumpuk dan dapat menimbulkan bau yang tidak sedap di hadapan Tuhan. Pada awalnya memang terlihat biasa,  namun perbuatan dosa itu sangatlah jahat di hadapan Tuhan dan merupakan “sampah” yang harus dibuang. Oleh karena itu buanglah setiap kebiasaan buruk serta dosa supaya hidup kita berkenan di hadapan Tuhan. Ingatlah Tuhan sudah menebus kita dengan darahNya yang mahal, sehingga kita harus hidup kudus di hadapanNya. Sebagai umat Tuhan seharusnya memiliki kebiasaan yang baik dan berkenan di hadapan Tuhan.

Buanglah  segala karakter yang tidak baik, supaya hidup kita berkenan dihadapan Tuhan. Sebab kita adalah garam dan terang dunia. Ketika hidup kita tidak menjadi terang maka ibaratnya  sesuatu yang tidak berguna. Sebaliknya disaat kita  menjadi terang dunia maka hidup kita pun berguna bagi sesama

Maka itu, mulailah hari ini menjaga seluruh hidup kita supaya tetap berkenan di hadapan Tuhan. Buanglah segala apa yang jahat serta yang tidak berkenan di hadapanNya.

 

Isilah hati kita dengan  kasih Allah serta pengampunan. (JS)

Share This Article

This post is also available in: English

Facebook Comments

Default Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 × three =