Mengucap Syukur

mengucap syukur
Share This Article

Suatu saat salah satu sahabat saya menelpon dan ia mengatakan saat ini telah menjadi Marketing Manajer di sebuah perusahaan alat berat di Jakarta. Saya ikut senang mendengar hal itu. Saya masih ingat, bagaimana dia dulu mencoba dari satu usaha ke usaha yang lain namun gagal. Berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain namun tak betah dan mengundurkan diri. Ia pun seringkali mengeluh tentang keadaannya yang tak kunjung berubah. Saya pernah berkata padanya untuk berhenti mengeluh, dan mengucap syukur atas kebaikan Tuhan dalam hidupnya serta lebih tekun dalam bekerja.

Namun hal itu sangat sulit ia lakukan. Ya, saya percaya memang bukan perkara yang mudah untuk mengucap syukur saat kita merasa keadaan tak baik dan tidak pernah berubah. Keberuntungan seakan jauh dari hidup kita. Namun di hari itu, saya mendengar teman saya tak lagi mengeluh. Ia mengatakan, di hari-hari berat yang ia jalani selama dirinya tak memiliki pekerjaan, ia mulai merenungkan kembali apa yang sudah Tuhan lakukan dalam hidupnya. Ia pun mengucap syukur atas kebaikan Tuhan Dalam hidupnya.

Sejak itu ia lebih sungguh-sungguh dalam Tuhan, hingga beberapa hari kemudian dia menerima panggilan dari perusahaan tempatnya bekerja saat ini. “Puji Tuhan,” kata saya dalam hati setelah menutup telepon dari kawan lama tadi. Akhirnya, ia menikmati kebaikan Tuhan dan merasakan dampak dalam hidupnya.

Sahabat, saya percaya jika sahabat saya tidak mengubah keluhannya dengan ucapan syukur dan tidak mau mengubah cara pandangnya, kemungkinan besar hidupnya masih sama. Berkutat dengan masalah yang sama, yang tak akan berujung. Ada dua kunci yang akan membuka pintu kesuksesan di depan kita dan hal itu seharusnya kita sadari untuk dapat merasakan berkat Allah dalam hidup kita.

Yang pertama mengucap syukur dan yang kedua ketekunan. Jika kita selalu mengeluh atas jalan hidup kita yang tidak mulus dan penuh kelok, itu akan membuat berkat Tuhan atas hidup kita tertahan. Namun sebaliknya jika kita benar-benar berserah pada Tuhan dan kehendakNya, bersukacita, tetap berdoa dan mengucap syukur dalam segala hal, saya percaya berkat Tuhan tidak setengah-setengah dianugrahkan bagi kita.

Sahabat, jika hari ini kita sedang diperhadapkan dengan masalah yang sama yang membuat kita ingin berhenti dari semuanya, maukah kita berhenti sejenak dan mulai menaikan ucapan syukur kita atas kebaikan dan kemurahan dalam hidup di segala keadaan dan situasi apapun? Percayalah Tuhan pasti sanggup mengalirkan berkatNya lebih lagi dalam hidup kita. Pintu kesuksesan siap menanti ketika kita lebih bertekun.

Mari terus bersyukur dan bertekun di dalam Dia. Percayalah, saat kita mengubah keluhan menjadi ucapan syukur, hidup yang berat akan menjadi luar biasa bersama Tuhan. Ya, Ia sumber dan pusat hidup kita. Pasti Ia akan memberi kekuatan, sukacita, damai sejahtera dan anugrahNya saat
kita mau hidup seturut kehendakNya. (JL)

Share This Article

This post is also available in: English

Facebook Comments

Default Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

13 − ten =