Mampukah Kita Menjadi Teladan?

Share This Article

Untuk menjadi seorang pemimpin yang baik, tentunya sikap dan perbuatannya menjadi contoh atau teladan bagi karyawannya. Tidak mudah untuk menjadi teladan bagi orang lain, karena semuanya berawal dari kita sendiri terlebih dahulu. Apakah sikap dan perbuatan kita selama ini dapat memberikan dampak bagi sekitar kita?

Sebagai contoh bentuk keteladanan ini, seperti seorang ayah yang mengajarkan moral kepada anaknya. Misal si ayah mengajarkan kedisplinan kepada anaknya tersebut, maka hal yang mudah dilakukan sang ayah, dia harus memberikan contoh terlebih dahulu mengenai  displin, yaitu dari dirinya sendiri. Melihat si ayah disiplin, Maka lambat laun si anak pun mengikuti sikap si ayah tersebut.

Begitu juga kita sebagai seorang pemuda Kristen. Bukan berarti karena kita muda, kita tidak bisa memberikan teladan bagi orang-orang disekitar kita. Layaknya seperti Timotius, tadinya ia seorang penakut dan kurang percaya diri, namun Tuhan mempunyai rencana yang luar biasa bagi Timotius, ia dipilih untuk sebagai gembala jemaat di Efesus saat dia masih berumur sangat muda, sontak saja dengan umurnya serta jabatan yang dimilikinya, membuat Timotius merasa direndahkan. Timotius dipilih sebagai hamba Tuhan. Karena memiliki hati tulus ikhlas dan mau dibentuk, selain itu juga dia berintegritas.

Dalam  1 Timotius 4:12 “Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda.  Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.”

Jadi kenapa tidak memulai keteladanan itu dari sejak muda. Tuhan menginginkan kita sebagai anak muda, berbeda dari lainnya. Hidup kita harus berkualitas, tidak mengikuti  nafsu duniawi, apakah kita bisa menjadi seorang teladan dari mulut kita, sikap kita kepada orang lain? Tentunya hal Ini dapat kita deteksi dengan melakukan intropeksi diri.

Sudahkah hidup kita saat ini bisa menjadi teladan bagi orang lain? (MS)

Share This Article

This post is also available in: English

Facebook Comments

Default Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

five × two =