Hidup

Share This Article

Pernahkah kita  menginginkan, hidup ini seharusnya terisi dengan hal yang selalu indah dan mudah untuk kita jalani? Kita bisa saja bermimpi sebaiknya hidup ini terisi dengan episode-episode bahagia saja. Tanpa air mata, tanpa derita, kesedihan dan juga warna buram di dalamnya? Tapi kenyataannya? Hidup memang tak seindah mimpi dan juga bayangan kita. Dalam kehidupan ini, kita akan merasakan beragam hal. Rasa manis, pahit, asam, dan pedas akan datang silih berganti mewarnai kehidupan kita. Kadang ada kalanya kita melewati masa dan suasana yang manis dan romantis. Tapi kadang. kita harus melewati masa di mana kita mengalami sebuah masam atau rasa tawar dalam hidup ini. Tak jarang pula, rasa pedas yang menyakitkan juga rasa pahit yang menggetirkan singgah dalam perjalanan hidup kita.

Ya, ada kalanya yang kita lihat adalah gelapnya malam, yang kita dengar suara petir menyambar, yang kita hadapi badai menghadang. Yang kita rasakan dingin, sakit, kesedihan bahkan juga ketakutan. Yang kita cium bau busuk yang menyebar dan yang kita nikmati kesendirian serta kehampaan. Tapi mari kita sadari dengan pasti, kita juga akan melihat pelangi dengan segala keindahan warnanya, juga merasakan hangatnya sinar mentari, mendengar kicau burung, mencium harumnya wangi bunga, menatap keindahan dunia, mengalami kasihNya yang sempurna dan menikmati kebaikanNya yang tak terhingga.

Semua yang terjadi dalam hidup ini  selalu memberi arti tersendiri. Saat ini kita mungkin tidak  mengerti, apa maksud di balik permasalahan itu. Tetapi tetap percaya, Tuhan selalu tahu apa pun yang sedang kita alami. Sahabat. Memang hidup tak seindah impian kita, namun, hidup juga bukan sesuatu yang harus kita takutkan secara berlebihan. Jalani setiap masa dengan penuh asa, berserah padaNya, menikmati semua rasa yang ada dengan ucapan syukur dan tetap percaya semuanya mendatangkan kebaikan bagi setiap orang yang mengasihi Dia dan yang terpanggil sesuai rencanaNya. Hidup memang tak seindah impian, namun hidup tak seburuk yang kita takutkan, karena kita memiliki Tuhan. Ia memang tak janjikan langit selalu biru bagi kita, tetapi Ia berjanji akan selalu menyertai dan memberi kekuatan bagi kita. Tetap percaya padaNya, Sang pemilik kehidupan. (JL)

Share This Article

This post is also available in: English

Facebook Comments

Default Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

sixteen − twelve =