Setelah sepanjang tahun ajaran 2015-2016 berjuang untuk mempertahankan prestasi, kembali murid-murid penerima beasiswa Adikku Sayang di Distrik Nias mendapatkan giliran mereka untuk menikmati Field Trip tahunan yang diselenggarakan oleh Yayasan Anugrah. Waktu menunjukkan pukul 09.30 WIB, 110 murid yang berasal dari 11 Anugrah Learning Center (ALC) dari Distrik Nias sudah berkumpul di Lapangan Merdeka Gunungsitoli. Beberapa center memerlukan waktu 4 sampai 5 jam untuk menuju ke tempat pertemuan kami. Segera kami menuju ke lokasi Field Trip, yaitu di Museum Pusaka Nias di Gunungsitoli.
Setibanya kami di lokasi, kami telah ditunggu oleh Pemilik Museum Pusaka Nias, Pastor Johanes yang berkebangsaan Jerman, serta Direktur dan para staff museum untuk melaksanakan penyambutan terhadap rombongan kami. Dengan ramah dan penuh sukacita mereka menerima murid-murid ALC. Rombongan kami dibagi dalam lima kelompok, masing-masing dipandu oleh seorang staff. Setiap kelompok masuk ke dalam museum dengan teratur dan tertib sesuai arahan dari para pemandu.
Di Museum Pusaka Nias ada 5 ruangan yang masing-masing memiliki sejarah yang berbeda. Murid-murid ALC sangat antusias belajar tentang asal usul, seni dan budaya Nias. Mereka sibuk mencatat penjelasan yang disampaikan oleh pemandu. Setelah kurang lebih 2 jam belajar di museum, saatnya para peserta Field Trip makan siang. Kami berkumpul di Aula terbuka yang menghadap pantai dengan laut biru. Di sana, para ketua center sibuk mengatur posisi duduk dan pembagian makan siang. Semuanya berjalan dengan sangat teratur. Tepat pukul 12.00 WIB peserta Field Trip makan siang bersama.
Setelah makan siang, kami menyaksikan peragaan musik tradisional Suku Nias. Berbagai macam alat musik dimainkan oleh para pemandu dari Museum Pusaka Nias. Mereka dengan lincahnya memainkan alat-alat musik yang ada dan memukau para peserta Field Trip. Suasana sangat gembira. Anak-anak makin antusias. Mereka semua yang tergabung dalam Field Trip Adikku Sayang 2016 Distrik Nias kali ini merasa sangat diberkati. Tak lupa kami mengambil foto bersama.
Selesai berfoto, murid-murid ALC diberikan kesempatan bermain di pantai yang terletak di sekitar museum. Mereka yang tidak ingin berenang, tetap berada di area museum dan menyaksikan lucunya tingkah satwa yang sengaja dipelihara oleh pengelola museum. Di antaranya adalah Buaya. Selain itu, ada pula tanaman khas Nias yang digunakan sebagai obat-obatan di masa lampau. Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 17.00 WIB, saatnya bagi kami untuk pulang. Dengan hati gembira, semua peserta kembali ke centernya masing-masing.
Terima kasih atas dukungan setia dari para sponsor, sehingga program beasiswa Adikku Sayang dapat dijalankan dengan konsisten dan berkesinambungan, memberkati putra-putri Indonesia dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi. Sehingga mereka terus terpacu untuk berprestasi dan merealisasikan hari depan yang lebih baik. Tuhan memberkati!
[wppa type=”slideonlyf” album=”451″]Any comment[/wppa]
This post is also available in: English