Pembukaan 5 Anugrah Learning Centers Baru di Bekasi, 14 September 2014

Share This Article

Atas anugrah Tuhan, pada hari Minggu, 14 September 2014, secara serentak telah dibuka 5 Anugrah Learning Center (ALC) baru. Acara pembukaannya dipusatkan di satu tempat yaitu di GPdI Shekinah Mustika Jaya (Center Mustika Jaya), diawali dengan KKR singkat khusus anak yang dihadiri kurang lebih 150 anak, termasuk anak-anak calon anggota ALC bersama orang tua mereka. Acara KKR terjadi secara spontan dan puji Tuhan, Roh Kudus menjamah bukan hanya anak-anak, melainkan orangtua mereka juga. Di akhir KKR, terjadilah rekonsiliasi antara orang tua dan anak, di mana para orang tua menumpangkan tangan dan mendoakan anak-anak mereka. Semua anak sangat antusias mengikuti KKR dan acara pembukaan center-center baru.

Adapun kelima center baru yang dibuka adalah sebagai berikut :

  1. Center Mustika Jaya

Center ini terletak di Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat. Tepatnya di gedung Gereja Pantekosta di Indonesia (GpdI) jemaat Shekinah Mustika Jaya, yang digembalakan oleh Pdt. Jenty Lydia Magdalena Siahaan, MA, yang sekaligus akan menjadi Ketua Center. Anak-anak yang menerima beasiswa Adikku Sayang di center ini total berjumlah 13 orang: 5 anak siswa SD dan 8 anak siswa SMP. Mereka berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda. Sebagian besar pekerjaan orang tua mereka adalah buruh bangunan, tukang panggul di pasar atau pedagang sayur. Namun, semangat mereka sangat membara untuk menyaksikan anak-anak mereka berhasil dalam pendidikan melalui program Adikku Sayang.

  1. Center Jatimulya Kalimalang

Center yang satu ini berada di Jatimulya, Bekasi Timur. Ada 18 anak di center ini yang menerima beasiswa Adikku Sayang. 13 di antaranya duduk di bangku SD dan 5 anak di bangku SMP. Semua anak yang masuk di center ini rata-rata tinggal di lokasi yang kurang layak sebagai lokasi pemukiman dengan penghasilan orang tua yang sangat minim. Sebagian besar orangtua mereka bekerja sebagai sopir angkot atau sopir pengganti dengan penghasilan tidak tetap. Ada yang ibunya bekerja sebagai buruh cuci pakaian, ada yang bapaknya pemulung. Meskipun demikian, kondisi keluarga dan lingkungan tidak menyurutkan semangat anak-anak ini untuk belajar. Dalam setiap kegiatan, center ini menggunakan gedung Gereja Pantekosta Kudus Indonesia (GEPKIN) jemaat Penuai Jatimulya, yang digembalakan oleh Pdt. Timotius Situmorang sekaligus yang menjadi Ketua Center.

  1. Center Jatimulya Tol Timur

Center ini juga berada di Bekasi Timur, kira-kira berjarak 500m dari Pintu Tol Bekasi Timur atau lebih dikenal oleh kebanyakan orang dengan sebutan Tol Timur. Itu sebabnya center ini dinamai Center Jatimulya Tol Timur. Hidup di daerah minus membuat para warga sangat antusias menyambut program beasiswa Adikku Sayang di center ini. Rata-rata warga yang bermukim di wilayah ini adalah perantau dan tidak memiliki penghasilan tetap. Sebagian besar orang tua dari anak-anak anggota ALC di center ini adalah sopir angkot atau kernet angkot. Ada pula yang berprofesi sebagai pengumpul barang rongsokan alias pemulung. Meskipun kondisi mereka susah, mereka sangat merindukan anak-anak mereka berhasil dalam pendidikan agar mendapatkan penghasilan yang layak di masa yang akan datang. Jumlah anak yang menerima beasiswa Adikku Sayang di center ini ada 18 orang: 11 anak duduk di bangku SD dan 7 anak di bangku SMP. Dalam setiap kegiatan, center ini menggunakan gedung Gereja Pantekosta di Indonesia (GpdI) Jemaat Hermon, yang digembalakan oleh Pdt. Eliger Nainggolan, sekaligus sebagai Ketua Center. Gereja kecil ini akan ikut menjadi saksi sejarah terhadap berhasil dan suksesnya anak-anak Adikku Sayang di center ini.

  1. Center Tambun

Meskipun sedikit jauh dari kebisingan kota, namun center ini masih tidak jauh dari Jakarta. Center Tambun ini satu-satunya dari lima center yang serentak dibuka di Bekasi yang tidak menggunakan gedung gereja. Center ini terletak di rumah Pdt. Ester Musidah Nainggolan yang sekaligus ditunjuk sebagai Ketua Center, di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Oleh karena kepeduliannya terhadap generasi muda, maka beliau rela rumahnya digunakan sebagai Anugrah Learning Center. Di center ini ada 13 anak yang diterima dalam program beasiswa Adikku Sayang: 6 anak SD dan 7 anak SMP. Mereka berasal dari keluarga yang tingkat ekonominya lemah. Ada yang orang tuanya menjadi buruh bangunan, kernet, sopir angkot. Ada yang ibunya bekerja sebagai buruh cuci pakaian di rumah-rumah warga yang mampu. Hadirnya program Adikku Sayang di lingkungan mereka membuat hati para orang tua sangat bersyukur, sebab setidaknya beban mereka diringankan.

  1. Center Bojong Rawalumbu

Berada di pinggiran kota Jakarta bukan berarti masa depan anak-anak akan terabaikan. Prihatin dan peduli akan masa depan anak bangsa, Pdt. Hardy Monding bersama istrinya terus berdoa supaya memperoleh jalan keluar terbaik, setidaknya membantu agar anak-anak di sekitar tempat tinggal mereka bisa sekolah. Penghasilan orang tua dari anak-anak tersebut sangat rendah, yang sebagian besar bekerja sebagai sopir dan kernet angkot. Yang lainnya lagi berjualan sayur dan usaha kecil-kecilan untuk menopang kebutuhan sehari-hari. Sebagai jawaban doa, program beasiswa Adikku Sayang hadir di tengah-tengah warga tempat mereka bermukim. Warga sangat bersyukur. Mereka berharap melalui program Adikku Sayang, anak-anak mereka kelak bisa meraih impian dan kesuksesan. Dalam setiap kegiatannya, center ini menggunakan gedung gereja sementara, Gereja Pantekosta di Indonesia (GpdI) Jemaat Bojong yang digembalakan oleh Pdt. Hardy Monding, yang sekaligus menjadi Ketua Center. Di center ini ada 18 anak yang menerima beasiswa Adikku Sayang: 10 anak SD dan 8 anak SMP.

Puji Tuhan. Tuhan sangat baik! Bersama-sama, kita akan memberikan beasiswa kepada 1000 anak, seperti visi yang Tuhan berikan kepada kita untuk tahun ajaran 2014-2015. Terima kasih atas kemitraan yang anda berikan!

[wppa type=”slideonlyf” album=”266″]Any comment[/wppa]

Share This Article

This post is also available in: English

Facebook Comments

Default Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

eleven + 11 =