Ayat bacaan: Kejadian 11:1-32
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu,
dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu.
Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
Yohanes 14:27
Setiap orang selalu ingin bersukacita, akan tetapi berbagai pergumulan dan masalah terkadang membuat kita sulit untuk mendapatkan kebahagiaan. Padahal kehendak Tuhan adalah supaya kita selalu dapat bersukacita. Di sekitar kita ada banyak hal yang menjanjikan sukacita, tetapi hanya di dalam Tuhan, kita akan menemukan sukacita tersebut. Ketika hidup kita dekat dengan Tuhan, akan ada ketenangan sehingga kita dapat bersukacita.
Yohanes 14:27 menuliskan bahwa Yesus adalah sumber damai sejahtera kita. Dan damai yang Dia berikan sangat berbeda dengan apa yang dunia tawarkan. Oleh sebab itu, kita perlu memiliki hubungan yang erat dengan Yesus, supaya sukacitaNya boleh mengalir dalam hati kita. Saat kita dekat dengan Tuhan, maka masalah apapun yang kita hadapi, Tuhan tetap akan memberikan damaiNya. Selain itu Mazmur 1:2-3 mengatakan berbahagialah mereka yang merenungkan Firman Tuhan siang dan malam. Karena di dalam Firman Tuhan terdapat janjiNya yang akan memberikan pengharapan kepada kita, sehingga membuat hati kita bersukacita. Biarlah setiap kita boleh selalu merenungkan, bahkan melakukan setiap Firman Tuhan supaya hidup kita berbahagia.
Penentu sukacita berikutnya adalah diri kita sendiri. Karena sebenarnya diri kita sendirilah yang dapat menentukan apakah kita akan tetap bersukacita walau di tengah masalah. Ketika kita mengambil sikap yang pesimis, maka hal ini akan mencuri damai sejahtera. Sebaliknya saat kita tetap berharap padaNya, kita akan tetap dapat bersukacita. Selain itu jangan pernah membandingkan hidup kita dengan orang lain sebab Tuhan telah memberikan yang terbaik. Hanya kita juga yang dapat memutuskan apakah sepanjang hari ini kita akan jalani dengan sukacita atau tidak.
Hal terpenting yang Firman Tuhan katakan adalah supaya kita dapat selalu bersukacita di dalam segala keadaan. Sehingga bukan hanya dalam keadaan yang baik, tetapi dalam keadaan yang buruk sekalipun, kita dapat bersukacita. Seperti yang Habakuk tuliskan, walaupun pohon ara tidak berbuah dan pohon zaitun mengecewakan, dia akan tetap bersorak-sorai di dalam Tuhan. Kita perlu belajar untuk bersyukur serta bersukacita di dalam setiap kondisi. Apapun yang kita alami hari ini, jangan berputus asa, tetaplah bersukacita dan bergembira di dalam Tuhan.
Sebab Tuhan itu baik, di dalam Dia ada pengharapan,
kemenangan dan kasih setiaNya untuk selama lamanya.
This post is also available in: English
Facebook Comments
Default Comments