Menanti JanjiNya Tergenapi

Share This Article

Di sebuah taman, seorang anak kecil menemukan kepompong yang bergantungan di dedaunan. Ia ingat cerita ayahnya, bahwa dari kepompong akan muncul kupu-kupu. Karena ingin melihat kupu-kupu, segera ia mengambil gunting dan  membuka kepompong itu. Ia berpikir, di dalam kepompong itu akan segera keluar seekor kupu-kupu  dengan sayap yang indah dan penuh warna. Tetapi, kupu-kupu cantik yang ia bayangkan itu  tak ditemukannya. Ya, karena kupu-kupu itu belum selesai menjalani prosesnya. Perlu beberapa hari lagi agar dari kepompong itu muncul seekor kupu-kupu. Sekarang, kepompong itu  rusak dan kupu-kupu itu tak pernah ada.

Terkadang kita sadari atau tidak, kita seperti anak kecil  yang tak sabar ingin melihat kupu-kupu dan  akhirnya berusaha dengan kekuatannya sendiri.  Ya, dalam kehidupan ini, kita juga seringkali tak sabar, saat harus  menunggu janji Tuhan. Saat kita tak memperoleh jawaban atas-janjiNya, kita pun mulai gelisah. Mungkin kita bertanya, mengapa janji Tuhan tak kunjung tergenapi? Padahal kita ingin  dengan cepat melihat, serta mengalami jawaban atas doa-doa kita. Kita ingin  segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita dapat kita dapatkan secara instan, padahal  semuanya membutuhkan proses, dan tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Ingat, Yusuf? Mari kita belajar bagaimana sikap hatinya, saat meresponi proses hidup yang Tuhan ijinkan baginya. Yusuf, adalah seorang yang senantiasa mau belajar sabar saat ia mengalami  proses yang Tuhan lakukan dalam hidupnya. Ia tak protes pada Tuhan  dengan apa yang terjadi. Ia pun tak berusaha membantu Tuhan ,agar janjiNya segera tergenapi tanpa dia mengalami proses yang tidak menyenangkan. Kita tahu, bagaiamana rencana Tuhan yang terjadi dalam hidupnya.  Sekalipun sepertinya membutuhkan waktu yang lama, namun satu persatu  janji Tuhan, terjadi dalam hidupnya.

Sahabat. Rencana Tuhan dalam hidup kita adalah rancangan penuh damai sejahtera.  Hal penting yang dapat  kita kerjakan saat menunggu janji itu  tergenapi adalah kesabaran. Kadang, kita tidak menyadari, kita kerapa kali mencoba membantu Tuhan dengan cara kita. Kita berpikir dan berharap itu mempermudah janji  Tuhan segera terjadi. Sahabat. Semakin mengerti, bahwa Tuhan tidak perlu  dibantu, karena Ia lebih mengerti dari kita, dan waktu-Nya pasti  tepat. Bagian kita adalah percaya, sabar dan tetap berserah, Tuhan  pasti akan lakukan bagiannya dengan luar biasa. (JL)

 

Share This Article

This post is also available in: English

Facebook Comments

Default Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

8 − 2 =