Berkumpul bersama murid-murid, guru dan pembimbing Adikku Sayang di GKII Padang kami memulai perjalanan dengan makan siang di salah satu restoran terkemuka. Setelah perut terisi kamipun siap berangkat menuju bukittinggi.
Perjalanan 3 jam yang melelahkan menjadi menyenangkan ketika kami memiliki moment yang akrab dan indah bersama mereka.
Yup! Lokasi pertama yang kami tuju adalah rumah sang pejuang, negarawan, dan juga Wakil Presiden Indonesia yang pertama ini alm Hatta. Di rumah salah satu proklamator ini kami melihat silsilah keluarga ,foto-foto dokumentasi tentang Bung Hatta, keluarga dan orang-orang terdekatnya, berbagai ruangan, perabotan dan berbagai peninggalan lainnya. Kegemaran bung Hatta membaca buku dan belajar memotivasi adik-adik untuk meneladani sang putra kelahiran bukittinggi ini.
Dari rumah bung Hatta perjalanan kami lanjutkan menuju Ngarai Sianok. Ngarai Sianok adalah sebuah lembah curam (jurang) yang indah, hijau dan subur. Didasarnya mengalir sebuah anak sungai yang berliku-liku menelusuri celah-celah tebing dengan latar belakang Gunung Merapi dan Gunung Singgalang. Di tepiannya masih banyak dijumpai tumbuhan obat-obatan dan monyet.
Di tempat yang berhawa sejuk ini adik-adik mendengarkan pengarahan dan motivasi dari ketua program dan Pembina Adikku Sayang.
Setelahnya perjalanan kami pun berlanjut ke jam Gadang atau jam besar dalam bahasa Indonesia. Jam Gadang dibangun pada tahun 1926 ini merupakan hadiah dari Ratu Belanda kepada Rook Maker, sekretaris kota Bukittinggi di masa pemerintahan Hindia Belanda. Selain menjadi ikon kota Bukittinggi, Jam Gadang juga ditetapkan sebagai titik nol kota Bukittinggi.
Semua bergembira di hari itu. Dapat wisata sambil belajar. Semuanya berkat support dari para partner Anugrah Ministries dan kemurahan Tuhan yang telah membawa pelayanan kami sampai sejauh ini.
[wppa type=”slideonlyf” album=”12″][/wppa]
This post is also available in: English
Facebook Comments
Default Comments