Ayat Bacaan: Kejadian 13:1-18
Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku;
jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri.”
Kejadian 13:9
Ketika Abraham hendak berpisah dengan Lot, maka terlebih dahulu Abraham memberikan kesempatan kepada Lot untuk memilih tempat yang hendak ditinggalinya. Padahal Abraham bisa saja memilih terlebih dahulu, namun Abraham tidak melakukannya. Di sini kita melihat bahwa Abraham memiliki kerendahan hati, dan karena kerendahan hatinyalah, maka Tuhan pun memberkati Abraham. Tuhan berjanji akan memberkati Abraham beserta keturunanNya dan akan menjadikannya menjadi suatu bangsa yang besar. Begitu pula dalam hidup ini setiap kita harus memiliki kerendahan hati, bukan kesombongan. Kerendahan hati bukan berarti kita rendah diri. Rendah hati artinya kita menyadari serta mengakui bahwa tanpa Tuhan kita tidak akan mampu meraih keberhasilan, segala sesuatu yang kita peroleh hanyalah oleh kasih karuniaNya bukan semata-mata karena kekuatan kita.
Kerendahan hati juga berarti bahwa kita mengakui kelemahan kita, serta mengakui kebesaran dan kemahakuasaan Tuhan. Bukti bahwa kita rendah hati yaitu tetap mengandalkan Dia di dalam setiap kondisi. Yeremia 17:7 menuliskan berbahagialah mereka yang selalu mengandalkan Tuhan, yang tidak mengandalkan kekuatan sendiri. Salah satu teladan pribadi yang rendah hati adalah Tuhan Yesus. Sejak dilahirkan di dunia, Yesus tidak memegahkan diriNya melainkan penuh dengan kerendahan hati dan ketaatan sampai mati di kayu salib. Sebagai pengikut Kristus, setiap kita pun harus selalu memiliki kerendahan hati.
Bukti kerendahan hati berikutnya ialah bila kita tetap berpaut kepada Tuhan. Walaupun sudah sukses, kita harus tetap melekat serta bersandar kepada Tuhan. Bukti yang lain yaitu mau dan berani untuk mengakui kesalahan. Seperti pada saat Daud ditegur oleh nabi Nathan, saat itu juga Daud mengakui segala kesalahannya dan dapat menerima teguran orang lain. Jadi, orang yang rendah hati adalah mereka yang dapat menerima nasihat, teguran dan mau mengakui kesalahannya.
Dalam Firman Tuhan, Yesus mengatakan bahwa barangsiapa ingin menjadi terbesar baiklah ia menjadi yang terkecil. Kerendahan hati juga merupakan salah satu cara Tuhan untuk mempromosikan kita. Artinya saat kita dapat merendahkan diri di hadapan Tuhan, maka Ia akan mengangkat hidup kita. Sebaliknya barangsiapa yang meninggikan diri, ia akan direndahkan.
Hari ini walaupun kita sudah menjadi orang sukses, janganlah kita menjadi sombong. Ingatlah bahwa semuanya ada karena anugrah Tuhan saja. Biarlah kita dapat mengakui bahwa tanpa Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa.
Mari kita belajar pada Yesus, karena Ia adalah pribadi yang lemah lembut dan rendah hati.
This post is also available in: English
Facebook Comments
Default Comments