Setelah menyelesaikan Road Show Sulawesi, pada tanggal 26 Januari 2016, tim Anugrah melanjutkan perjalanan kembali dari Tahuna ke Manado. Dari Manado, Ps. Daniel Hendrata dan Ps. Debby Catharina meneruskan penerbangan ke Luwuk. Sedangkan tim lainnya ada yang meneruskan tugas di Toraja dan ada yang pulang kembali ke Jakarta.
Ketika mendarat di Luwuk, Ps. Daniel dan Ps. Debby telah ditunggu oleh Jonah Martin (missionary dari Canada, yang akan bertugas untuk mengajar Bahasa Inggris kepada anak-anak TK dan SD Anugrah di Uetuwu selama 1.5 bulan). Dari Luwuk, kami naik mobil selama 8 jam ke Baturube, dan menginap semalam di sana.
Keesokan harinya, kami melanjutkan perjalanan dengan naik ojek. Totalnya ada 5 ojek: 3 memboncengkan penumpang dan 2 mengangkut barang. Perjalanan yang ditempuh menuju ke Uetuwu, pedalaman di Sulawesi Tengah ini sangat unik, karena ekstrim off road dan banyak melewati rintangan, jalan berkelok dan terjal. Juga licin bila melewati sungai atau bila hujan. Puji Tuhan hari itu tidak turun hujan.
Kami sempat mampir ke Desa Salubiro waktu on the way ke Dusun Uetuwu untuk menilik Anugrah Learning Center yang ada di sana. Ps. Daniel dan Ps. Debby memberikan motivasi dan mendoakan ketua center, guru pembina, dan murid-murid beasiswa Adikku Sayang di sana.
[wppa type=”slideonlyf” album=”415″]Any comment[/wppa]
Setibanya di Uetuwu, kami disambut oleh anak-anak yang tinggal di Pondok Kasih Anugrah, para guru, Pak Slamet Sihombing selaku Kepala Sekolah Paud, TK & SD Anugrah, istrinya, Ibu Ami Situmorang, juga bayi mereka yang masih berusia 4 bulan, Daniella.
Selama 5 hari 4 malam, Ps. Daniel and Ps. Debby banyak memberikan dorongan buat para pembina di sana. Juga memberikan perhatian kepada anak-anak, baik yang tinggal di Pondok Kasih Anugrah, maupun yang bersekolah di Paud, TK dan SD Anugrah Uetuwu.
Ps. Debby sempat mengajar anak-anak SD dalam pelajaran agama, sedangkan Mr. Jonah Martin mengajar Bahasa Inggris dan akan tinggal selama satu bulan setengah di sana. Perkembangan anak-anak suku terasing, Wana ini sangat luar biasa. Mereka sudah tidak malu-malu lagi dan sudah mulai bisa bercakap dalam Bahasa Inggris.
Setiap pagi, kami bangun pukul 4.30 pagi dan berdoa bersama-sama. Setelah itu kami membaca Firman Tuhan secara bergantian. Anak-anak yang lebih besar membantu adik-adiknya, mengajari mereka untuk membaca. Karena di dusun Uetuwu ini belum ada listrik, maka kami pun membaca dengan lampu senter, oleh sebab matahari belum terbit. Setelah pembacaan Firman Tuhan dan perenungan singkat, Ps. Daniel dan Ps. Debby menumpangkan tangan pada anak-anak ini dan melepaskan berkat atas mereka.
Setelah itu mereka bergantian mandi, mengerjakan tugas mereka bila giliran piket, kemudian mempersiapkan diri untuk berangkat ke sekolah. Tak lupa mereka manyantap sarapan pagi. Meskipun makanannya sederhana, anak-anak mengucap syukur dengan menyanyikan sebuah lagu, “Aku diberkati, sepanjang hidupku diberkati…” Suatu sikap hati yang luar biasa, meluap dengan ucapan syukur, meskipun apa yang mereka punya tidak sebanding dengan yang dipunya oleh anak-anak kota.
[wppa type=”slideonlyf” album=”416″]Any comment[/wppa]
Selama di sana, Ps. Daniel beserta guru-guru pembina melakukan kunjungan ke rumah-rumah warga untuk membaur dengan mereka. Pada hari Minggu, 31 Januari 2016, Ps. Daniel juga menyampaikan Firman Tuhan di Anugrah Church yang telah berdiri di sana selama lebih dari setahun, memuridkan warga dusun Uetuwu. Mereka pun menyambutnya dengan penuh sukacita.
Setelah ibadah, Ps. Daniel dan Ps. Debby memulai perjalanan turun, untuk kembali ke Baturube, Luwuk dan Jakarta. Perjalanan ini sungguh merupakan hal yang luar biasa. Kiranya benih yang sudah ditabur di sana tidak akan kembali dengan sia-sia, tetapi akan menghasilkan buah yang lebat, 30, 60, bahkan 100 kali lipat. Uetuwu bagi kemuliaan nama Tuhan. Terima kasih buat para partner Anugrah Ministries yang telah mendukung kami sehingga outreach ke suku terasing Wana ini dapat dilanjutkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Tuhan memberkati!
[wppa type=”slideonlyf” album=”417″]Any comment[/wppa]
This post is also available in: English
Facebook Comments
Default Comments