Berawal dari sebuah postingan foto di FaceBook tentang kondisi salah satu pelayanan Yayasan Anugrah Pressindo di pedalaman Sulawesi Tengah, tepatnya di Dusun Uetuwu, Desa Salubiro, Kecamatan Bungku Utara, Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah. Terdapat Pondok Kasih Anugrah, tempat di mana Yayasan Anugrah membina anak-anak suku Wana. Anak-anak ini harus belajar atau membaca dalam kegelapan, diterangi dengan lilin atau lampu senter pada waktu subuh atau malam hari. Melihat foto tersebut, ada seorang donatur yang terbeban untuk memberikan kenyamanan belajar bagi kurang lebih 30 anak yang dibina di Pondok Kasih Anugrah tersebut, dengan pengadaan Sumber Daya Listrik Tenaga Surya, yang lebih dikenal dengan sebutan Solar Panel atau Panel Surya. Memang selama ini ada genset, namun karena mahalnya bensin di daerah ini maka untuk penerangan terpaksa digilir harinya, seminggu hanya dua kali saja dan itupun dari pukul 18.00 sampai 22.00 WITA. Setelah berbagai persiapan yang membutuhkan waktu yang cukup lama dilakukan, akhirnya semua persiapan rampung dan Tim Anugrah siap berangkat ke lokasi.
Minggu, 30 Oktober 2016: Tim Anugrah yang berjumlah 5 orang segera meningalkan kota Jakarta menuju ke Luwuk melalui Bandara Soekarno Hatta dan Transit di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Proyek ini kami beri nama “Let There be Light in Uetuwu.” Kira-kira pukul 10.00 WITA Tim Anugrah tiba di Bandara Luwuk. Setelah makan siang di kota Luwuk, Tim Anugrah melanjutkan perjalanan menuju ke Baturube (Ibukota Kecamatan Bungku Utara) yang menghabiskan waktu 8 jam perjalanan dengan mobil. Puji Tuhan, setelah perjalanan yang cukup jauh akhirnya tiba juga di Kota Baturube dan bermalam di sana untuk persiapan besoknya menuju ke lokasi.
Senin, 31 Oktober 2016: Sekitar pukul 10.00 WITA, Tim Anugrah bersiap-siap menuju ke lokasi yaitu Dusun Uetuwu dengan menumpang ojek motor. Ada 10 motor yang siap mengantar kami bersama barang bawaan, maupun material Solar Panel menuju ke Uetuwu. Di antara Tim Anugrah yang berangkat ini terdapat 3 orang yang baru pertama kalinya mengunjungi Uetuwu. Medan perjalanan menuju lokasi sangat buruk, apalagi di musim hujan. Namun hal ini tidak sedikitpun menyurutkan semangat kami untuk berjuang demi tercapainya misi yang kami emban. Syukur kepada Tuhan, karena hari itu tidak hujan dan jalanan kering, sehingga perjalanan tidak terlalu sulit. Melewati jalanan yang terjal dan curam, naik turun gunung, kadang terpaksa harus turun dari motor karena medan yang tidak bisa dilalui, melewati banyak sungai tanpa jembatan, namun tetap ada sukacita dalam hati kami. Canda tawa setia mengiringi perjalanan kami. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 5 jam, Tim Anugrah tiba di Desa Salubiro dan tanpa disangka hujan deras mulai mengguyur, dan itu membuat sisa perjalanan kami menuju Uetuwu semakin berat. Kami sempat berteduh beberapa saat, sebelum akhirnya kembali melanjutkan perjalanan. Ternyata benar, dengan turunnya hujan deras sore itu, maka perjalanan menuju Uetuwu menjadi sangat buruk, licin dan berlumpur. Berbagai macam kesulitan, tantangan dan rintangan harus kami lewati. Tim Anugrah terus berupaya menempuh medan yang tiada taranya. Setelah lebih dari 3 jam, akhirnya kami tiba juga di lokasi. Di sana sudah berjejer anak-anak Pondok Kasih Anugrah di depan Pondok, menyambut kehadiran kami. Dengan sangat antusias, anak-anak ini menyambut kedatangan kami dalam kondisi gelap, tanpa lampu, karena memang hari itu bukan jadwalnya pasang genset. Tak lama setelah itu, salah seorang pengurus Pondok berinisiatif menyalakan genset, maka kegelapanpun sirna. Namun penerangan tersebut tidak berlangsung lama, karena bensinnya terbatas. Setelah memastikan semua barang bawaan aman, maka Tim kami beristirahat melepaskan lelah setelah perjalanan yang sangat jauh. Tentu saja setelah makan malam.
Selasa, 1 November 2016: Setelah beristirahat semalaman, kini saatnya kami menghirup kesegaran udara pagi di daerah pegunungan di Uetuwu. Udara sangat sejuk, kami menikmati indahnya dan asrinya alam yang diselimuti awan, dengan cahaya Sang Surya yang perlahan muncul dari balik pegunungan di bagian Timur. Dari jendela Pondok Kasih Anugrah, kami merasa bagaikan berada di sebuah negeri di atas awan. Sungguh menakjubkan! Hari ini merupakan hari pertama pemasangan Panel Surya. Tim kami mulai melakukan persiapan partikel dan elemen yang berhubungan, diatur satu persatu, diperiksa untuk memastikan bahwa tidak ada gangguan setelah menempuh jauhnya perjalanan. Demikian dengan bahan-bahan yang lainnya. Sementara ada yang memeriksa panel dan barang lainnya, anggota tim yang lain dengan dibantu oleh staff Pondok Kasih Anugrah mulai memasang kerangka panel. Kami bekerja seharian penuh. Tak terasa hari sudah menjelang malam seakan memberi isyarat bahwa waktu kerja hari ini sudah berakhir dan saatnya istirahat. Untungnya rangka panel sudah rampung dan panel serta rangkaian yang lain pun sudah siap dipasang di keesokan harinya.
Rabu, 2 Nopember 2016: Tim kembali melanjutkan pekerjaan. Satu per satu Panel Surya dipasang di atas kerangka baja ringan yang sudah dirangkai. Namun tanpa disangka baru beberapa jam setelah pekerjaan dimulai, tiba-tiba hari mendung dan tidak lama setelah itu turunlah hujan deras sampai sore hari. Terpaksa pekerjaanpun berhenti. Sorenya hujan reda dan Tim kami kembali melanjutkan pekerjaaan sampai malam, sampai pukul 23.00 WITA untuk mengejar ketinggalan waktu yang disebabkan oleh hujan sebelumnya. Kerja keras yang terasa manis, ketika kita melakukannya demi kebahagiaan sesama yang berkekurangan dan membutuhkan.
Kamis, 3 November 2016: Pagi-pagi sekali, Tim Anugrah sudah kembali melanjutkan pekerjaan. Sebab sesuai jadwal, hari itu kami akan kembali ke Jakarta. Jadi hari itu harus selesai. Sementara masih ada kendala, di mana panel surya masih kurang 4 lembar lagi, sedang dalam perjalanan dikirim menuju lokasi. Entah bisa selesai atau tidak hari itu, kami belajar untuk berserah kepada Tuhan. Namun, di luar perkiraan, menjelang siang tiba-tiba ojek yang membawa 4 lembar panel tiba di lokasi. Sukacita meluap di hati kami, sebab hari itu cuaca cerah tanpa mendung sedikitpun. Tepat pukul 13.00 WITA, semua Panel Surya terpasang, sebanyak 28 lembar dan mulai hari itu Pondok Kasih Anugrah tidak gelap lagi di malam hari sebab listrik bisa menyala selama 24 jam. Oh senangnya! Let there be light in Uetuwu, and there was light!
Setelah memastikan semuanya selesai dan bisa beroperasi dengan baik, sesuai rencana, Tim Anugrah segera meninggalkan Uetuwu dan kembali ke Jakarta. Lagi-lagi naik ojek dan melewati perjalanan yang banyak hambatannya. Namun bagi kami, hal itu bukan masalah lagi. Yang ada dalam hati kami hanyalah rasa puas dan bahagia atas berhasilnya pekerjaan yang sudah kami selesaikan dengan baik. Mission accomplished! Perjalanan kami mulai, turun dari Uetuwu pukul 15.00 WITA dengan ojek motor dan tiba di Kota Baturube pukul 20.00 WITA. Sejam kemudian Tim Angurah meninggalkan Baturube dan menuju ke Kota Luwuk, karena besoknya akan kembali terbang ke Jakarta melalui Bandara Syukuran Aminuddin Amir Luwuk.
Jumat, 4 Nopember 2016: Jarum jam menunjukkan pukul 04.00 WITA, mobil yang dikendarai Tim Anugrah akhirnya tiba di kota Luwuk setelah menempuh perjalanan selama 7 jam. Untuk menunggu jam keberangkatan, kami sempat melepaskan penat seketika dengan sarana tidur yang seadanya. Pukul 07.00 WITA, kami menuju ke Bandara Luwuk. Jam 08.45 WITA, pesawat yang ditumpangi Tim Anugrah segera meninggalkan Bandara Luwuk dan transit di Makassar. Selanjutnya kami menuju ke Jakarta, tiba sekitar pukul 12.15 WIB. Puji Tuhan, kami bisa kembali ke Jakarta dengan selamat dan penuh sukacita. Semoga apa yang dilakukan di Uetuwu menjadi berkat buat semua anak-anak di Pondok Kasih Anugrah demi menciptakan masa depan yang lebih cemerlang bagi mereka, demi membangun bangsa ini menjadi Bangsa Indonesia yang lebih baik.
This post is also available in: English