Meskipun Provinsi Sumatra Utara mayoritas penduduknya adalah orang Kristen, namun hal ini bukan jaminan bagi para hamba Tuhan dan jemaat untuk dapat memiliki rumah ibadah yang layak. Justru masih banyak gereja yang bangunannya minim secara fisik dan mengalami kesulitan untuk merenovasi karena keterbatasan finansial. Akan tetapi ada kabar baik dari Anugrah Ministries yang di tahun 2017 ini lebih memprioritaskan program Church MakeOver (CMO) kepada gereja-gereja yang sudah terkoneksi dalam networknya.
Salah satu di antaranya adalah GPdI Cinta Raja yang digembalakan oleh Pdt. Yefta Gidion Sitorus, bersama istri Elisabeth Pasaribu. Telah lama mereka bermimpi untuk merenovasi gedung gereja mereka, namun selalu urung terlaksana karena sulitnya dana, mengingat minimnya ekonomi jemaat, yang hampir 97% adalah petani tradisional. GPdI Cinta Raja telah masuk dalam network Anugrah sejak tahun 2014. Mereka sangat bersukacita ketika mengetahui gereja mereka ditunjuk oleh Anugrah Ministries sebagai proyek CMO yang ke 42.
GPdI Cinta Raja terletak di Dusun Cinta Raja, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatra Utara. Berdirinya GPdI Cinta Raja adalah berawal dari perjumpaan tanpa sengaja pada tahun 1986 antara Pdt. Simon Sitorus (Alm.) yang saat itu sebagai Gembala sidang GPdI Panambean, sekitar 4 km dari Dusun Cinta Raja dengan seorang putra asli Dusun Cinta Raja yaitu Pdt. Polycarpus Sormin (Alm.) yang terpanggil untuk melayani Tuhan di Jakarta.
Pdt. Polycarpus Sormin memohon kepada Pdt. Simon Sitorus untuk melayani orang tuanya yang ada di Dusun Cinta Raja agar dituntun untuk menerima Tuhan. Pdt. Simon Sitorus mengabulkan permohonan tersebut. Orang tua dari Pdt. Polycarpus Sormin menerima Tuhan Yesus dan memutuskan untuk bergabung sebagai jemaat di gereja Pdt. Simon Sitorus. Karena terlalu jauh jarak tempat ibadah dengan rumah, maka Keluarga Sormin memutuskan untuk menghibahkan sebidang tanah dengan ukuran 20x30m beberapa bulan setelahnya, yaitu pada 29 Desember 1986 dengan harapan bisa dibangunkan tempat ibadah agar mereka tidak perlu menempuh perjalanan terlalu jauh ketika hendak beribadah.
Pada awal tahun 1987, dimulailah pembangunan rumah ibadah yang berukuran 9x14m, meskipun secara status organisasi masih sebagai Pos PI di bawah GPdI Panambean, selama 10 Tahun. Oleh karena Pdt. Simon Sitorus mengalami penurunan kesehatan maka Pos PI diserahkan kepada anaknya Pdt. Yefta Gidion Sitorus untuk diteruskan. Selama 3 tahun dilayani oleh Pdt. Yefta Gidion Sitorus, kemudian pada tahun 2007 Pos PI yang beranggotakan 15 Kepala Keluarga ditahbiskan sebagai sebuah gereja, yaitu GPdI Cinta Raja dengan Gembala Sidang Pdt. Yefta Gidion Sitorus sampai saat ini.
Kamis, 2 Februari 2017, terjawablah pergumulan gembala sidang dan seluruh jemaat GPdI Cinta Raja tentang proses renovasi gedung gereja. Tim Anugrah telah hadir di Dusun Cinta Raja untuk memulai proyek CMO 42. Suasana sukacita menyelimuti hati setiap jemaat yang hadir, terlihat jelas dari raut wajah mereka. Acara dimulai dengan ibadah singkat, lalu dilanjutkan dengan penandatangan MOU atau Surat Perjanjian Kerjasama antara Pihak Anugrah Ministries dengan Pihak GPdI Cinta Raja, kemudian secara simbolis memulai penggantian plafon.
Berikut adalah hal-hal yang akan dikerjakan pada CMO 42 ini:
1. Pada Gedung Gereja: Penggantian Plafon, Penggantian Teras, Penggantian Atap, Penggantian Pintu dan Jendela, Pengecatan.
2. Pada Pastori: Penggantian Atap, Pemasangan Plafon, Pembuatan Kamar Mandi, Renovasi Dapur, Pembuatan 1 kamar tidur.
Terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh para partner Anugrah, sehingga sampai hari ini kami boleh terus menjalankan program CMO tanpa halangan yang berarti. Doakan kami agar proyek CMO ke 42 ini dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang direncanakan. Bila ada di antara anda yang tergerak untuk mendukung proyek-proyek CMO kami yang berikutnya, silahkan menghubungi kami di [email protected] atau +6281977435763. Terima kasih dan Tuhan memberkati!
This post is also available in: English