Church Make Over 41: GPdI Maranatha Tareng, Desa Amboyo Utara, Kalimantan Barat

Share This Article

Kalimantan Barat adalah salah satu Provinsi yang wilayah teritorialnya terbesar di Indonesia. Membentang luas di Pulau Borneo dengan hutan tropisnya yang khas dan sangat hijau, menggambarkan suburnya tanah di negeri Indonesia sebagai tanda kemakmuran bangsa. Namun di berbagai sudutnya masih terdapat masyarakat sederhana, bahkan sangat sederhana. Jangankan untuk membangun tempat ibadah, untuk makanpun masih banyak yang mengalami kesulitan. Oleh karena itulah, Anugrah Ministries terpanggil untuk hadir di daerah ini demi merealisasikan misi Tuhan, yaitu menjangkau dan menolong mereka yang lemah.

Dusun Tareng adalah sebuah dusun kecil yang terletak di pedalaman Landak, sekitar 15 km jauhnya dari jalan Poros Utama antar negara Indonesia-Malaysia. Lokasinya terletak di wilayah Desa Amboyo Utara, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat. Di dusun ini, tinggal sekelompok warga yang tergabung dalam sebuah gereja yang bernama GPdI Maranatha Tareng, yang digembalakan oleh Pdt. Richard Kotambunan bersama sang istri Ibu Hardini Asen. Pdt. Richard Kotambunan adalah putra Sulawesi Utara tepatnya Suku Minahasa yang mendedikasikan hidupnya bagi Tuhan dan pekerjaanNya. Di usia 34 tahun, Tuhan memanggilnya untuk merintis pelayanan yang menjangkau kepada Suku Dayak di Kalimantan Barat tepatnya di Dusun Sumiak. Lebih dari 6 sidang pelayanan sudah dirintisnya dan diserahkan kepada para pekerjanya untuk dilanjutkan dan dikembangkan. Semuanya memiliki bangunan gereja meskipun darurat ataupun semi permanent. Lebih dari 50 hamba Tuhan telah dikaderkannya, yang saat ini tersebar di berbagai denominasi gereja di wilayah Kalimantan Barat sebagai buah pelayanannya.

 

Pada pertengahan tahun 2007 oleh Keputusan Pimpinan Gereja, Pdt. Richard dipindahkan dari Dusun Sumiak ke Dusun Tareng. Kondisi jemaat di Dusun Tareng saat itu terdiri dari 15 keluarga, dengan bangunan gereja seadanya (berukuran 6x12m) dari bahan-bahan seadanya pula. Bangunan gereja ini tanpa pondasi dan sudah mengalami kerusakan di beberapa bagian. Hal inilah yang kemudian menjadi pergumulan baginya dan jemaat. Beberapa kali mencoba melakukan renovasi ala kadarnya, namun tetap saja hasilnya belum memadai. Bertahun-tahun berdoa bersama jemaat agar Tuhan membuka jalan untuk renovasi bangunan gereja, sampai akhirnya oleh petunjuk Tuhan dapat mengenal Anugrah Ministries melalui GoodNews Program yang ditayangkan di TV. Waktu itu episode yang sedang disiarkan adalah Church MakeOver (CMO). Di akhir tayangan disebutkan syarat-syarat CMO, maka mulailah mereka mencoba melengkapi syarat-syarat tersebut dan membuat proposal. Namun karena takut tidak ditanggapi, mereka tidak jadi mengirimkan proposal itu.

 

Mereka terus berdoa agar ada jalan yang Tuhan bukakan untuk mencapai impian itu. Jika berharap dari swadaya jemaat yang hampir semuanya adalah petani tradisional dengan penghasilan secukupnya, sangat tidak mungkin bisa memiliki atau merenovasi bangunan gereja. Ternyata, bila Tuhan sudah menentukan, tidak ada satupun yang dapat membatalkan. Tahun 2014, Tim Anugrah kembali berkunjung ke daerah Kalimantan Barat, maka saat itulah Pdt. Richard Kotambunan memberanikan diri menyerahkan proposal dengan harapan jika Tuhan berkehendak maka semuanya pasti terjadi. Setelah kira-kira hampir 3 tahun menunggu dan terus berdoa, pada akhirnya jawaban Tuhan datang sesuai dengan waktuNya.

Senin, 23 Januari 2017, suasana Dusun Tareng sedikit berubah, menjadi ramai karena kehadiran Tim Anugrah. Pada hari itu seluruh jemaat menyediakan waktu khusus untuk menyambut berkat Tuhan yang mereka tunggu-tunggu selama ini. Kedatangan Tim Anugrah adalah untuk memulai proyek CMO yang ke 41 di GPdI Maranatha Tareng. Acara dimulai pada pukul 16.00 WIB, diawali dengan ibadah singkat. Suasana sukacita sangat meliputi hati setiap jemaat dan warga sekitar yang datang. Seusai ibadah, acara dilanjutkan dengan penandatanganan Memo of Understanding (MOU) antara Anugrah Ministries dengan GPdI Maranatha Tareng yang disaksikan oleh seluruh hadirin. Acara dilanjutkan dengan membuat pondasi secara simbolis, oleh Koordinator Lapangan Anugrah Ministries, Gembala Sidang GPdI Maranatha Tareng, serta Majelis Gereja secara bergantian.

Hal-hal berikut ini yang akan Anugrah Ministries laksanakan pada proyek CMO ke 41:

1. Pada Gedung Gereja:
Bangunan gereja yang lama terpaksa dirobohkan karena sudah tidak layak dan tidak ada pondasi. Bahan-bahan dari kayu sebagian besar sudah lapuk dan dimakan rayap. Kami akan membangun ulang gedung gereja yang baru dari awal, memperluas ukurannya menjadi 7x14m, dengan lantai keramik, plafon, dinding beton, pintu, jendela dan atap yang semuanya baru. Selain itu, kami akan menambahkan teras depan pada gedung gereja.

2. Pada Pastori:
Bangunan Pastori yang lama sangat tidak layak, maka kami akan membangun pastori baru dengan ukuran 6x8m, terdiri dari 2 kamar tidur, ruang tamu, dapur dan kamar mandi. Semuanya dengan plafon dan lantai keramik.

 

Tuhan sungguh ajaib bagi semua orang yang setia berharap kepadaNya. Terima kasih atas dukungan dari para partner Anugrah Ministries sehingga sampai dengan hari ini pekerjaan-pekerjaan Tuhan untuk memberkati kaum yang lebih lemah dapat terus terlaksana dengan baik. Bila ada di antara anda yang tergerak untuk mengambil bagian dalam proyek-proyek CMO berikutnya, silahkan menghubungi kami. Tuhan Yesus memberkati!

Share This Article

This post is also available in: English