Sylvia Lim dikenal sebagai sosok yang aktif, sehat, dan rajin berolahraga. Tak ada tanda-tanda bahwa sebuah badai besar akan menghantam hidupnya. Namun dalam waktu singkat, semua berubah. Tanpa peringatan, ia mengalami kelumpuhan total—dan dokter menyatakan bahwa ia bisa meninggal dalam 72 jam.
Kejadian mendadak ini tidak hanya mengguncang tubuhnya, tetapi juga menguji fondasi iman keluarganya.
Di tengah krisis yang begitu mengejutkan, Sylvia dan suaminya, Buddy, mengambil langkah yang tidak biasa. Mereka tidak memaksa meminta mujizat secara instan. Bukan karena mereka putus asa—tetapi karena mereka telah menyerahkan segalanya kepada kehendak Tuhan. Keputusan itu diambil bukan dengan ketakutan, tapi dengan iman yang teguh dan damai yang melampaui pengertian.
Dalam episode ini, kita akan menyaksikan lebih dari sekadar proses kesembuhan. Ini adalah sebuah perjalanan iman yang mengajarkan:
• Bahwa badai bisa datang kapan saja, bahkan kepada mereka yang terlihat kuat secara jasmani.
• Bahwa pengharapan tidak mati, sekalipun tubuh tidak mampu bergerak.
• Bahwa dalam situasi paling kelam sekalipun, Tuhan tetap bekerja melalui damai sejahtera, kekuatan untuk bertahan, dan kasih yang tidak tergoyahkan.
Kisah Sylvia dan Buddy menjadi pengingat bahwa iman sejati bukan hanya percaya akan mujizat, tapi percaya kepada Pribadi yang lebih besar dari mujizat itu sendiri.
Kesaksian mereka menguatkan siapa pun yang sedang menghadapi tekanan hidup, keputusan besar, atau proses pemulihan yang panjang.
Dengarkan kisah mereka selengkapnya di Good News Podcast dan izinkan imanmu diteguhkan kembali.
Karena ketika dunia mengguncang, hanya Tuhan yang sanggup memberi damai yang tidak tergoyahkan.