Goodnews 198 – Mengatasi Kepahitan Hidup

Share This Article

Mengatasi Kepahitan Hidup

Saat bertumbuh menjadi seorang remaja, Yunifa menemukan satu kenyataan pahit, bahwa dirinya adalah seorang anak hasil pemerkosaan. Dia marah kepada ibunya dan benci kepada ayah kandung dan ibu tirinya. Yunifa menjadi pahit.

Tidak mudah terlepas dari kepahitan ini. Apalagi sejak usia 11 tahun dia diungsikan ke kota yang lain. Namun di suatu KKR, Yunifa didoakan dan menemukan kedamaian. Dia melanjutkan hidup dengan menikahi suami yang dicintainya, Ing Guan, dan mempunyai dua anak.

Tahun demi tahun berjalan, pada suatu hari, saat Yunifa berdoa dengan ibu-ibu muda seusianya, Tuhan menegurnya karena dia belum sepenuhnya mengampuni. Yunifa menangis dan menjerit. Sejak saat itu, dia mengambil keputusan untuk sepenuhnya mengampuni, bahkan mengasihi orang-orang yang telah bersalah dan menyakiti hatinya. Pemulihan demi pemulihan pun mulai terjadi, baik dalam segi ekonomi, hubungan dengan sesama, maupun pelayanannya. Saat ini Yunifa menjadi pengelola sekolah Theologia Rhema di Lampung dan hidupnya berdampak bagi banyak orang.

Mari kita dengarkan kesaksian Ibu Yunifa, hanya di Good News program…

Nara Sumber : Rev.Priscilla Yunifa
Performance : Edo

[youtube_sc url=”XA6cACP59fs” ratio=”4:3″]

[wppa type=”slideonlyf” album=”139″][/wppa]

Share This Article

Facebook Comments

Default Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

twenty + twenty =