Banyak orang memandang disabilitas sebagai keterbatasan yang perlu dikasihani. Namun, kesaksian hidup Pdt. Samuel Santoso justru membuktikan sebaliknya. Lahir tanpa kulit, didiagnosa jantung bocor, dan kehilangan penglihatan sejak usia 2 tahun, dokter berkata hidupnya tidak akan bertahan lama. Tetapi, rencana Tuhan jauh lebih besar dari vonis manusia.
Sejak kecil, Samuel harus menghadapi kenyataan pahit: dunia seolah menolaknya. Namun, di tengah keterbatasan, ia bertumbuh menjadi sosok yang tangguh. Meski sempat terjebak dalam dunia malam, kasih Kristus akhirnya menjamah dan mengubahnya. Dari seorang yang rapuh, ia dipanggil menjadi hamba Tuhan penuh waktu bukti nyata kuasa Tuhan yang sanggup memulihkan.
Kisah Samuel semakin indah ketika ia menemukan pasangan hidup yang menerima dan mendukungnya tanpa syarat. Bersama keluarganya, ia membuktikan bahwa disabilitas bukan halangan untuk merasakan cinta sejati dan membangun keluarga harmonis.
Visi Besar: Gereja Tuna Netra
Tidak berhenti di situ, Pdt. Samuel memiliki visi besar:
• 🌍 Mendirikan gereja tuna netra
• 🤝 Memberdayakan komunitas difabel agar menemukan makna hidup dalam Kristus
• 🔥 Menjadi suara bagi yang sering dipandang sebelah mata
Apa yang dunia anggap kelemahan, dipakai Tuhan sebagai kekuatan untuk memberkati banyak orang.
👉 Disabilitas bukan penghalang, melainkan saluran kuasa Tuhan!
📌 Saksikan kisah lengkapnya hanya di GoodNews Program
